Pengenalan Alat-alat Penginderaan Jarak Jauh
Dalam melakukan penginderaan jarak jauh diperlukan kegiatan interpretasi citra, digunakan berbagai alat yang meliputi alat pengamat, alat pengukur obyek pada citra, alat pemindahan data intrepretasi Citra, serta alat Analisis digital. Proses interpretasi foto udara secara khusus meliputi pengamatan stereoskopik untuk menampilkan pandangan tiga dimensi dari suatu medan. Alat pengamat pada citra meliputi alat pengamat nonstereoskopik (lensa pembesar, meja sinar, serta istrumen pengamat optik dan elektronik) dan Alat pengamat stereoskopik.
Sedangkan dalam perlengkapan interpretasi foto udara ada tiga tujuan pokok penggunaan perlengkapan interpretasi foto udara yaitu:
1. Pengamatan foto
2. Pengukuran kenampakan/obyek pada foto
3. Memindahkan hasil interpretasi citra ke peta
Dengan terdiri dari beberapa peralatan, yaitu:
1. Stereoskop.
2. Meja.
3. Alat Pengukuran sederhana (grid titik, paralaks bar, skala keterbukaan tajuk, skala rona, penggaris, planimeter).
4. Tabel-tabel bantu (volume pohon, kunci determinasi vegetasi)
5. Dll.
A. STEREOSKOPIS
Penglihatan stereoskopis secara khusus diperlukan pada proses interpretasi foto udara. Orang yang memiliki penglihatan sangat lemah pd salah satu matanya mungkin tdk dpt melihat secara stereoskopis. Efek ini memungkinkan kita untuk melihat 3 dimensi. Diperoleh dengan melihat foto udara yang bertampalan atau stereogram.
B. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
a. Pasangan foto yg bertampalan atau stereogram
Pasangan foto yang bertampalan terdiri dari 2 foto yang berdekatan, yang bertampalan (minimal 50% daerah yang sama) pada garis terbang yang sama. Stereogram merupakan sepasang foto udara yang stereoskopis (pasangan foto yang sudah diorientasikan secara benar yang mencakup daerah yang sama).
b. Stereoskop
Stereoskop adalah alat untuk pengamatan tiga dimensional atas foto udara yang bertampalan. Inti dari stereoskop ini adalah terdiri dari lensa, atau kombinasi antara lensa, cermin, dan prisma. Dalam interpretasi citra, stereoskop menjadi alat utama untuk foto udara atau citra tertentu lainnya yang dapat menimbulkan perwujudan tiga dimensional.
Beberapa tipe stereoskop yang ada menggunakan lensa atau paduan lensa, cermin, dan prisma. Stereoskop lensa mudah dibawa, relatif kecil, dan murah. Kaki-kakinya dpt dilipat. Jarak lensa dpt disesuaikan antara 45 – 75 mm sesuai kemampuan akomodasi mata pengamat. Perbesaran yang dapat dilihat adalah 2 hingga 4 kali. Foto udara yg diamati harus berdekatan dan daerah yang dapat diamati amat terbatas.
c. Transparansi Film
Kertas atau transparansi film biasanya digunakan untuk menginterpretasi citra udara. Kedua media ini dapat diamati dengan stereoskop. Cetak kertas dapat dengan mudah ditulisi dan dibawa ke lapangan, sedangkan transparansi film lebih mudah digunakan dan warna yang ditampilkan lebih mirip dengan warna aslinya. Interpreter biasanya menggunakan stereoskop lensa sederhana dan stereoskop cermin untuk menginterpretasi cetak kertas. Adapun stereoskop zoom dipergunakan untuk menginterpretasi transparasi film berwarna atau inframerah berwarna.
d. Meja sinar
Meja sinar dipergunakan sebagai media pembantu untuk mentransfer hasil interpretasi yang telah dilakukan dalam film transparansi. Meja sinar sangat diperlukan untuk menstransfer data hasil pengamatan karena sumber cahaya harus datang dari belakang transparansi film. Meja sinar secara khusus memiliki bola lampu dengan suhu warna ( color temperature ) sekitar 3.500° K.
e. Paralaks bar
Adalah alat yang terdiri dari sebuah batang yang pada kedua ujungnya terpasang masing-masing lensa. Pada kedua lensa tersebut terdapat tanda berupa titik, silang atau lingkaran kecil yang disebut tanda apung ( floting mark ) tanda dilensa sebelah kiri disebut fixed mark, karena pada batang terdapat titik merah atau hitam, di mana orang yang akan menggunakannya harus menentukan konstanta batang paralaks dengan memilih salah satu titik tersebut.
f. Alat ukur
Pengukuran jarak dari sebuah citra udara dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu dari beberapa jenis alat ukur yang ada. Alat ukur tersebut tentunya sangat dipengaruhi oleh harga, ketelitian, dan ketersediaannya. Bagi Anda yang memerlukan pengukuran dengan ketelitian rendah, Anda dapat menggunakan penggaris segitiga atau skala metrik. Akan tetapi, apabila Anda memerlukan ketelitian yang tinggi dengan tetap menggunakan penggaris segitiga tersebut, hasil perhitungannya dikoreksi dengan menghitung nilai rata-rata dari beberapa pengukuran. Pengukuran yang Anda lakukan akan semakin teliti apabila dibantu dengan lensa pembesar. Penggaris sederhana dapat digunakan untuk mengukur luas ketampakan dengan bentuk objek yang teratur, seperti bentuk lahan pertanian.
g. Pengamat warna aditif ( Color Additive Viewer )
Pengamat warna aditif menggunakan kode warna dan menumpangsusunkan tiga citra multispektral untuk menghasilkan paduan warna yang lebih mudah diinterpretasikan. Pengamat warna aditif dan Zoom Transfer Scope ( ZTS ) dapat digunakan secara terpadu sehingga interprestasi citra udara yang dilakukan pada layar pengamat warna aditif dapat langsung dipindahkan pada peta dasar yang berbeda skalanya.
ZTS secara optik dapat melakukan rotasi citra hingga 360° untuk mempeergunakan orientasi antara foto dan peta. ZTS memiliki sistem lensa khusus ( anomorphic )yang mampu memperbesar citra hingga 2x hanya pada satu arah.
h. Penganalisis Citra Elektronik ( Electronic Image Analyzer )
Pada dasarnya, alat ini merupakan sistem TV aliran tertutup ( Closed Circuit TV/CCTV ). Citra tembus pandang ( biasanya citra hitam putih ) disinari pada meja sinar dan diamati dengan kamera TV yang memiliki resolusi tinggi. Sinyal video tersebut disalurkan ke dalam unit pengolahan dan kemudian ditampilkan dalam layar TV setelah sebelumnya diproses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar