TUGAS GEOLOGI INDONESIA
GAS BUMI
Oleh :
YOSEF
URA RURON
100401050153
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI GEOGRAFI
2010
PENGERTIAN GAS BUMI (ALAM)
Gas alam sering juga disebut sebagai gas bumi atau gas rawa, adalah bahan bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri
dari metana CH4). Ia dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas bumi dan juga tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan metana
diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik selain
dari fosil, maka ia disebut biogas. Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat pembuangan akhir sampah, serta penampungan kotoran manusia dan hewan. Komposisi kimia.
Komponen utama dalam gas alam adalah
metana (CH4), yang merupakan molekul hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Gas
alam juga mengandung molekul-molekul hidrokarbon yang lebih berat seperti etana (C2H6), propana (C3H8) dan butana (C4H10), selain juga gas-gas yang
mengandung sulfur (belerang). Gas alam juga merupakan sumber
utama untuk sumber gas helium.
Metana adalah gas rumah kaca yang
dapat menciptakan pemanasan
global ketika
terlepas ke atmosfer, dan umumnya dianggap sebagai polutan ketimbang sumber
energi yang berguna. Meskipun begitu, metana di atmosfer bereaksi dengan ozon,
memproduksi karbon
dioksida dan air,
sehingga efek rumah kaca dari metana yang terlepas ke udara relatif hanya
berlangsung sesaat. Sumber metana yang berasal dari makhluk hidup kebanyakan
berasal dari rayap, ternak (mamalia) dan pertanian (diperkirakan kadar emisinya
sekitar 15, 75 dan 100 juta ton per tahun secara berturut-turut).
Menurut teori
organik, minyak dan gas bumi sebagai senyawa hidrokarbon terbentuk sebagai
hasil proses kimiawi alam (pemanasan, tekanan, dan waktu yang lama) dari
organik-organik sisa-sisa kehidupan (material organik) yang berupa
algae/ganggang yang semula hidup di kedalaman laut/danau dan selanjutnya
terendapkan dalam lapisan kulit bumi berupa batuan yang berukuran halus (batuan
lempung atau serpih halus – clay/shale).
Setelah terendapkan, material organik tersebut berubah secara alamiah di alam menjadi mineral hidrokarbon karena adanya tiga faktor yaitu tekanan, temperature yang tinggi (suhu minimal 200 derajat Fahrenheit), dan dalam waktu yang lama (minimal 6 juta tahun).
Setelah terendapkan, material organik tersebut berubah secara alamiah di alam menjadi mineral hidrokarbon karena adanya tiga faktor yaitu tekanan, temperature yang tinggi (suhu minimal 200 derajat Fahrenheit), dan dalam waktu yang lama (minimal 6 juta tahun).
Dari material
organik yang dikandung shale hanya 30% yang dapat terubah menjadi minyak dan
gas bumi. Dan yang perlu diingat adalah, Minyak dan Gas Bumi tidak dapat kita temukan di tempat dimana ia
terbentuk.
Adapun
syarat-syarat agar minyak dan gas bumi yang terbentuk dapat tersimpan dalam
bumi untuk kemudian ditemukan oleh manusia adalah:
- Terdapatnya batuan induk
(source rock), yaitu batuan sediment yang mengandung
material organik. - Adanya migrasi, yaitu proses
berpindahnya minyak dan gas bumi yang terbentuk di source rock menuju
lapisan reservoir.
- Adanya batuan reservoir yang
merupakan batuan sediment berpori sehingga minyak dan gas bumi dapat
tersimpan disitu,
- Adanya perangkap minyak dan gas
bumi atau yang biasanya disebut oil trap yaitu
bentukan yang menyebabkan minyak dan gas bumi terperangkap didalamnya. - Terdapatnya batuan penutup yang
merupakan batuan sediment kedap air yang menyebabkan minyak dan gas bumi
tidak bisa keluar lagi sampai saatnya ditemukan oleh manusia.
Gas alam dapat berbahaya karena sifatnya
yang sangat mudah terbakar dan menimbulkan ledakan. Gas alam lebih ringan dari
udara, sehingga cenderung mudah tersebar di atmosfer. Akan tetapi bila ia
berada dalam ruang tertutup, seperti dalam rumah, konsentrasi gas dapat
mencapai titik campuran yang mudah meledak, yang jika tersulut api, dapat
menyebabkan ledakan yang dapat menghancurkan bangunan. Kandungan metana yang
berbahaya di udara adalah antara 5% hingga 15%.
Ledakan untuk gas
alam terkompresi di
kendaraan, umumnya tidak mengkhawatirkan karena sifatnya yang lebih ringan, dan
konsentrasi yang di luar rentang 5 - 15% yang dapat menimbulkan ledakan.
Kandungan
energi
Pembakaran satu meter kubik gas alam komersial
menghasilkan 38 MJ (10.6 kWh).
SEBARAN WILAYAH
Gas alam di Indonesia
Pemanfaatan gas alam di Indonesia dimulai
pada tahun 1960-an dimana produksi gas alam dari ladang gas alam PT Stanvac
Indonesia di Pendopo, Sumatera Selatan dikirim melalui pipa gas ke pabrik pupuk
Pusri IA, PT Pupuk Sriwidjaja di Palembang. Perkembangan pemanfaatan gas alam
di Indonesia meningkat pesat sejak tahun 1974, dimana PERTAMINA mulai memasok
gas alam melalui pipa gas dari ladang gas alam di Prabumulih, Sumatera Selatan
ke pabrik pupuk Pusri II, Pusri III dan Pusri IV di Palembang. Karena sudah terlalu
tua dan tidak efisien, pada tahun 1993 Pusri IA ditutup,dan digantikan oleh
Pusri IB yang dibangun oleh putera-puteri bangsa Indonesia sendiri. Pada masa
itu Pusri IB merupakan pabrik pupuk paling modern di kawasan Asia, karena
menggunakan teknologi tinggi. Di Jawa Barat, pada waktu yang bersamaan, 1974,
PERTAMINA juga memasok gas alam melalui pipa gas dari ladang gas alam di lepas
pantai (off shore) laut Jawa dan kawasan Cirebon untuk pabrik pupuk dan
industri menengah dan berat di kawasan Jawa Barat dan Cilegon Banten. Pipa gas
alam yang membentang dari kawasan Cirebon menuju Cilegon, Banten memasok gas
alam antara lain ke pabrik semen, pabrik pupuk, pabrik keramik, pabrik baja dan
pembangkit listrik tenaga gas dan uap.
Selain untuk kebutuhan dalam negeri, gas
alam di Indonesia juga di ekspor dalam bentuk LNG (Liquefied Natural Gas)
Salah satu daerah penghasil gas alam
terbesar di Indonesia adalah Nanggröe
Aceh Darussalam.
Sumber gas alam yang terdapat di daerah Kota Lhokseumawe dikelola oleh PT Arun NGL Company. Gas alam telah diproduksikan sejak tahun 1979 dan
diekspor ke Jepang dan Korea Selatan. Selain itu di Krueng Geukuh, Nanggröe
Aceh Barôh (kabupaten Aceh Utara) juga terdapat PT Pupuk Iskandar Muda pabrik pupuk urea,
dengan bahan baku dari gas alam.
PEMANFAATAN GAS BUMI (ALAM)
Gas alam yang didapat dari dalam
sumur di bawah bumi, biasanya ber-gabung dengan minyak bumi. Gas ini disebut
sebagai gas associated. Ada juga sumur yang khusus menghasilkan gas, sehingga
gas yang dihasilkan disebut gas non associated. Sekali dibawa ke atas permukaan
bumi, terhadap gas dilakukan pemisahan untuk menghilang-kan impurities seperti
air, gas-gas lain, pasir dan senyawa lainnya.
Gas bumi atau gas alam bukan saja
merupakan gas bakar yang paling penting, tetapi juga merupakan bahan baku utama
untuk berbagai sintesis kimia. Produk dari gas bumi yang terutama misalnya
berbagai hidrokarbon dan LPG. Dengan semakin naiknya nilai minyak bumi, maka
proses pemulihan hasil gas makin ditingkatkan.
Gas alam dapat berbahaya karena
sifatnya yang sangat mudah terbakar dan menimbulkan ledakan. Gas alam lebih
ringan dari udara, sehingga cenderung mudah tersebar di atmosfer. Akan tetapi
bila ia berada dalam ruang tertutup, seperti dalam rumah, konsentrasi gas dapat
mencapai titik campuran yang mudah meledak, yang jika tersulut api, dapat
menyebabkan ledakan yang dapat menghancurkan bangunan. Kandungan metana yang
berbahaya di udara adalah antara 5% hingga 15%.
Gas alam dewasa ini telah menjadi
sumber energi alternatif yang banyak digunakan oleh masyarakat dunia untuk
berbagai keperluan, baik untuk perumahan, komersial maupun industri. Dari tahun
ke tahun penggunaan gas alam selalu meningkat. Hal ini karena banyaknya
keuntungan yang didapat dari penggunaan gas alam dibanding dengan sumber energi
lain. Energi yang dihasilkan gas alam lebih efisien. Tidak seperti halnya
dengan minyak bumi dan batu bara, penggunaannya jauh lebih bersih dan sangat
ramah lingkungan sehingga tidak menimbulkan polusi terhadap lingkungan.
Disamping itu, gas alam juga mempunyai beberapa keunggulan lain, seperti tidak
berwarna, tidak berbau, tidak korosif dan tidak beracun.
Secara garis besar pemanfaatan gas alam dibagi atas 3
kelompok yaitu :
1.
Gas
alam sebagai bahan bakar
Antara lain sebagai bahan bakar
Pembangkit Listrik Tenaga Gas/Uap, bahan bakar industri ringan, menengah dan
berat, bahan bakar kendaraan bermotor (BBG/NGV), sebagai gas kota untuk
kebutuhan rumah tangga hotel, restoran dan sebagainya.
Gas alam terkompresi (Compressed
natural gas, CNG) adalah alternatif bahan bakar selain bensin atau solar. Di
Indonesia, kita mengenal CNG sebagai bahan bakar gas (BBG). Bahan bakar ini
dianggap lebih ‘bersih’ bila dibandingkan dengan dua bahan bakar minyak karena
emisi gas buangnya yang ramah lingkungan. CNG dibuat dengan melakukan kompresi
metana (CH4) yang diekstrak dari gas alam.
LPG (liquified petroleum gas),
adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam.
Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair.
Komponennya didominasi propana (C3H8) dan butana (C4H10). Elpiji juga
mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6)
dan pentana (C5H12). Sifat elpiji terutama adalah sebagai berikut:
1.
Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar
2.
Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya
berbau menyengat
3.
Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau
silinder.
4.
Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
5.
Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati
daerah yang rendah.
Penggunaan Elpiji di Indonesia
terutama adalah sebagai bahan bakar alat dapur (terutama kompor gas). Selain
sebagai bahan bakar alat dapur, Elpiji juga cukup banyak digunakan sebagai
bahan bakar kendaraan bermotor walaupun mesin kendaraannya harus dimodifikasi
terlebih dahulu.
Salah satu resiko penggunaan elpiji
adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau instalasi gas sehingga bila
terkena api dapat menyebabkan kebakaran. Pada awalnya, gas elpiji tidak berbau,
tapi bila demikian akan sulit dideteksi apabila terjadi kebocoran pada tabung
gas. Menyadari itu Pertamina menambahkan gas mercaptan, yang baunya khas dan
menusuk hidung. Langkah itu sangat berguna untuk mendeteksi bila terjadi
kebocoran tabung gas.
2.
Gas
alam sebagai bahan baku
Antara lain bahan baku pabrik pupuk,
petrokimia, metanol, bahan baku plastik LDPE (low density polyethylene), LLDPE
= linear low density polyethylene, HDPE (high density polyethylen), PE (poly
ethylene), PVC (poly vinyl chloride), C3 dan C4-nya untuk LPG, CO2-nya untuk
soft drink, dry ice pengawet makanan, hujan buatan, industri besi tuang,
pengelasan dan bahan pemadam api ringan.
3.
Gas
alam sebagai komoditas energi untuk ekspor
Gas alam yang paling besar digunakan
untuk komoditas ekspor di dunia yaitu LNG (Liquified Natural Gas) atau gas alam
cair.
Gas alam cair Liquefied Natural Gas
(LNG) adalah gas alam yang telah diproses untuk menghilangkan ketidakmurnian
dan hidrokarbon berat dan kemudian dikondensasi menjadi cairan pada tekan
atmosfer dengan mendinginkannya sekitar -160° Celcius. LNG ditransportasi
menggunakan kendaraan yang dirancang khusus dan ditaruh dalam tangki yang juga
dirancang khusus. LNG memiliki isi sekitar 1/640 dari gas alam pada Suhu dan
Tekanan Standar, membuatnya lebih hemat untuk ditransportasi jarak jauh di mana
jalur pipa tidak ada. Ketika memindahkan gas alam dengan jalur pipa tidak
memungkinkan atau tidak ekonomis, dia dapat ditransportasi oleh kendaraan LNG.
Dibandingkan dengan minyak mentah, pasar gas alam cair kecil namun matang.
Saat ini teknologi manusia juga
telah mampu menggnakan gas alam untuk air conditioner (AC), seperti yang
digunakan di bandara Bangkok, Thailand dan beberapa bangunan gedung perguruan
tinggi di Australia.
POTENSI
Cadangan gas dunia
Total cadangan dunia (yang sudah
dikonfirmasi) adalah 6,112 triliun kaki persegi. Daftar 20 besar negara dengan
cadangan gas terbesar dalam satuan triliun kaki persegi (trillion cu ft)
adalah:
- Rusia =1,680 11.
Indonesia = 98
- Iran = 971 12.
Norwegia = 84
- Qatar =911 13.
Malaysia = 75
- Arab Saudi =241 14.
Turkmenistan = 71
- United Arab Emirates =214 15.
Uzbekistan = 66
- Amerika Serikat =193 16.
Kazakhstan = 65
- Nigeria =185 17.
Belanda = 62
- Aljazair =161 18.
Mesir = 59
- Venezuela = 151 19.Kanada
= 57
- Irak = 112 20. Kuwait = 56
Total cadangan 20 negara di atas adalah
5,510 triliun kaki persegi dan total cadangan negara-negara di luar 20 besar di
atas adalah 602 triliun kaki persegi.
DAFTAR RUJUKAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar