Jumat, 29 April 2016

Pembangunan Berkelanjutan Dan Berwawasan Lingkungan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Pembangun merupakan upaya pengelolaan lingkungan hidup yaitu proses pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan memanfaatkan teknologi.Pembangunan dilaksanakan untuk mencapai keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dalam lingkungan hidup untuk mencapai tujuannya yaitu taraf hidup yang lebih baik. Pemanfaatan sumber daya lingkungan dalam pelaksanaan pembangunan nasional harus dibarengi dengan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan berupa pemulihannya. Artinya perubahan lingkungan itu semata-mata dilaksanakan dalam rangka meningkatkan daya dukung lingkungan terhadap kehidupan. Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan atau kemampuan ekosistem mendukung kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya.
 Konsep pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia adalah pembangunaan berkelanjutan atau pembangunan berwawasan lingkungan, yaitu pembangunan yang berupaya memenuhi kebutuhan masa kini (generasi sekarang) tetapi tidak mengurangi kesempatan generasai yang mendatang memenuhi kebutuhannya misalnya, melakukan reboisasi tebang pilih. Oleh karena itu, pembangunan berwawasan lingkungan bersifat lintas generasi.
 Konsep sentral Pembangunan Berwawasan lingkungan adalah pelestarian atau konservasi lingkungan, yaitu upaya yang dilaksanakan untuk mempertahankan fumgsi lingkungan agar tetap mampu memenuhi kebutuhan umat manusia dan tidak mengalami kerusakan atau habis terkuras.
Menurut Otto Sumarwoto (1989) Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan tempat tinggal kita merupakan contoh yang paling mudah kita amati. Di dalamnya antara lain ada burung, kucing, ayam, kupu-kupu bahkan cacing atau belatung terdapat di sekitar kita.
Pembangunan berkelanjutan erat kaitannya dengan pembangunan berwawasan Lingkungan. jadi Pembangunan berwawasan lingkungan pada hakikatnya merupakan pembangunan lestari.Pembangunan lestari yang didasarkan pada pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup,termasuk sumber daya ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan,kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan masa datang.Dari segi lingkungan, pembangunan berwawasan lingkungan dapat diartikan sebagai gabungan antara pembangunan dan kemajuan dengan usaha untuk memelihara lingkungan agar sumber-sumber daya alam di sekitar kita, seperti sumber air, hutan, tanah, udara, energi, mineral, dan lain-lain yang telah digunakan tidak hilang dan musnah sehingga dapat digunakan kembali.
Dalam proses pembangunan yang berwawasan lingkungan, penggunaan sumber-sumber daya alam yang tersedia senantiasa mempertimbangkan dan memperhitungkan kemampuan sumber daya alam itu sendiri. Penggunaan sumber daya alam secara semena-mena dan rakus oleh manusia, suatu ketika akan menimbulkan kesulitan besar bagi manusia, terutama generasi yang akan datang. Orang-orang tertentu yang hanya memikirkan keuntungan pribadi semata, dapat menimbulkan kerusakan lingkungan yang berdampak pada orang lain dan generasi di kemudian hari.
Pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan merupakan proses pembangunan yang senantiasa memadukan proses pembangunan dengan potensi lingkungan. Pembangunan tidak akan dapat tercapai dan berkembang apabila kemampuan lingkungan terus mengalami kemerosotan. Demikian pula halnya lingkungan tidak akan dapat dilindungi dan dipelihara apabila pembangunan di suatu negara itu rendah kualitasnya sehingga tidak mempunyai cukup dana dan teknologi untuk menjaga, dan memelihara lingkungan. Antara pembangunan dengan pemeliharaan lingkungan merupakan dua hal yang harus berjalan seiring.

1.2.     Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      bagaimana pengertian lingkungan hidup ?
2.     bagaimana interaksi unsur-unsur lingkungan?
3.      bagaimana bentuk kerusakan lingkungan hidup dan cara mengatasinya?
4.     bagaimana usaha pelestarian lingkungan hidup?
5.   bagaimana hakekat pembangunan berkelanjutan dan cirri-cirinya?


1.3.     Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      untuk mengetahui pengertian lingkungan hidup!
2.     untuk mengetahui interaksi unsur-unsur lingkungan!
3.     untuk mengetahui bentuk kerusakan lingkungan hidup dan cara mengatasinya!
4.     untuk mengetahui usaha pelestarian lingkungan hidup!
5.    untuk mengetahui hakekat pembangunan berkelanjutan dan cirri-cirinya!









BAB II
PEMBAHASAAN
Lingkungan Hidup Dan Pembangunan Berwawasan Lingkungan.
         Lingkungan hidup dapat diartikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Untuk mengetahui lebih jauh, dalam bab ini akan diuraikan tentang lingkungan hidup dan pembangunan yang berwawasan lingkungan.
2.1. Pengertian  Lingkungan Hidup
         Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, Bab 1 Pasal 1 merumuskan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
         Dengan penjelasan itu bahwa lingkungan hidup merupakan satu kesatuan yang membentuk suatu wilayah yang disebut dengan ekosistem. Di dalamnya meliputi lingkungan alam hayati, nonhayati, dan lingkungan buatan serta lingkungan sosial. Ilmu yang mempelajari tentang lingkungan adalah ekologi.
         Lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu lingkungan hidup alamiah dan lingkungan hidup buatan..
1. Lingkungan Hidup Alamiah
         Lingkungan hidup alamiah adalah suatu sistem yang amat dinamis yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, keadaan, makhluk hidup, dan komponen-komponen abiotik lainnya, tanpa adanya dominasi campur tangan manusia. Interaksi yang terjadi di dalam lingkungan alamiah dan sekitarnya membentuk suatu ekosistem. Salah satu contoh lingkungan hidup alamiah, yaitu hutan prime
         Dalam lingkungan alamiah ini terjadi interaksi antarkomponen lingkungan, pertukaran energi dan materi, dan pergantian komunitas tumbuhan dan hewan sebagai respons terhadap perubahan lingkungan yang ditimbulkan oleh peristiwa alam, seperti gempa, kebakaran hutan, banjir, dan pergantian iklim. Pergantian alamiah dalam lingkunan hidup alamiah dapat terjadi berkali-kali, namun akhirnya selalu membentuk komunitas yang stabil. Sebaliknya, pergantian dalam hutan primer yang terjadi akibat kegiatan manusia, seperti penebangan hutan, perladangan berpindah, pertambangan, pembukaan hutan untuk pertanian, dan perkebunan menyebabkan lingkungan hidup alamiah menjadi lingkungan hidup binaan.
2. Lingkungan Hidup Buatan atau Binaan
         Lingkungan hidup binaan adalah lingkungan hidup alamiah yang sudah didominasi oleh kehadiran manusia. Lingkungan hidup binaan ini dapat terbentuk karena kebutuhan hidup manusia dengan jumlah penduduk yang makin meningkat memaksa manusia mengubah lingkungan hidup alamiah. Dalam proses membentuk lingkungan hidup binaan ini, manusia menghasilkan limbah. Oleh karena itu, lingkungan hidup binaan selalu ditandai oleh timbulnya limbah yang membawa dampak bagi kehidupan manusia, baik dampak fisik, hayati, sosial maupun dampak yang terasa langsung oleh manusia itu sendiri.
2.2.Intruksi  Unsur-Unsur Lingkungan
         Manusia hidup di muka bumi ini berkembang dan berinteraksi dengan lingkungan. Kehidupannya dimulai dari yang paling sederhana, yaitu merupakan bagian dari lingkungan, kemudian mulai manusia melepaskan diri dari lingkungan dengan jalan mengolah lingkungan, sampai berusaha membina lingkungan. Manusia bagian dari lingkungan guna memenuhi kebutuhan hidupnya terutama bahan makanan, hanya terbatas pada segala sesuatu yang terdapat di dalam lingkungan, sehingga tidak ada usaha untuk memproduksi bahan makanan yang dibutuhkan. Sejalan dengan pertumbuhan manusia yang terus bertambah, lingkungan semakin terbatas dalam menyediakan bahan yang dibutuhkannya. Apalagi, di antara manusia di dalam lingkungan yang sama terjadi persaingan dalam memperebutkan ruang hidup dan sumber daya.
Secara garis besar, unsur lingkungan hidup dibagi menjadi tiga, yaitu biotik, abiotik dan sosial budaya.
1. Unsur biotik
         Unsur biotik adalah segala makhluk hidup yang terdapat di sekitar kita, seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, dan binatang. Baik yang terdapat di atas tanah maupun yang terdapat di dalam tanah.
2. Unsur abiotik
         Unsur abiotik adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar kita yang berwujud benda-benda mati seperti tanah, air,udara, mineral, gas, energi dan sinar matahari.
3. Unsur-unsur sosial budaya
         Unsur-unsur sosial budaya adalah segala sesuatu yang berasal dari hasil pikiran dan akal budi manusia, unsur-unsur budaya termasuk di dalamnya semua ciptaan manusia seperti gudang-gudang, jalan-jalan, kendaraan bermotor, industri dan sebagainya termasuk pranata-pranata yang terbentuk melalui proses berpikir manusia.
Di dalam suatu komunitas, komponen-komponen lingkungan tersebut saling berhubungan, bahkan saling memengaruhi. Keadaan yang demikian, secara alamiah menjamin kelangsungan makhluk hidup di permukaan bumi. Dalam hubungan ini, suatu komponen lingkungan baik biotik maupun abiotik menjadi lingkungan bagi makhluk hidup. Apakah ia menjadi bahan makanan atau menyuplai energi.
         Di dalam kehidupan manusia, senantiasa terjadi interaksi timbal balik sistem social yang dipengaruhi latar belakang budaya dan sistem biofisik atau ekosistem. Hubungan timbal balik yang erat antara dua subsistem itu dapat berjalan dengan baik dan teratur karena adanya arus energi. Energi, materi, dan informasi, misalnya energi yang diperlukan untuk melakukan kerja.
         Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek latar belakang social ekonomi dan budaya manusia dapat memengaruhi perilaku manusia dalam memperlakukan alam lingkungan sekitarnya. Dengan perkatan lain, manusia dapat dianggap sebagai pengontrol program ekosistemnya. Sebaliknya, karena pengaruh lingkungan biofisik sekitarnya, manusia harus melakukan penyesuaian diri terhadap sifat lingkungan sekitarnya untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Hubungan sistem sosial dan biofisik tersebut sangat dinamis setiap waktu. Karena itu, jika ada perubahan pada sistem sosial masyarakat secara otomatis akan mengakibatkan perubahan pula pada sistem biofisik.
2.3. Bentuk Kerusakan  Lingkungan Hidup Dan Cara Mengatasinya
         Masalah lingkunngan hidup telah menjadi perhatian dunia secara global. Hal tersebut dikarenakan oleh berbagai kerusakan lingkungan yang terjadi di berbagai negara yang semakin parah, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan hidup, di antaranya disebabkan oleh berbagai kegiatan industri modern yang menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan serta disebabkan dampak negatif dari kemiskinan. Berbagai masalah kerusakan lingkungan yang banyak terjadi antara lain, kerusakan hutan, erosi tanah, kepunahan satwa liar, kepunahan tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain.
         Untuk lebih mendalami tentang bentuk-bentuk kerusakan lingkungan beserta factor penyebabnya, perhatikan uraian berikut ini.
1. Kerusakan Lingkungan Hidup oleh Faktor Alam
         Bentuk kerusakan lingkungan yang disebabkan faktor alam pada umumnya merupakan bencana alam, seperti letusan gunung api, banjir, abrasi, angin puting beliung, gempa bumi, tsunami, dan sebagainya. Letusan gunung api sering terjadi di berbagai belahan bumi yang merupakan jalur gunung api, seperti Indonesia. Peletusan gunung api ada yang lemah dan ada yang kuat. Makin kuat letusan gunung api, makin besar kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya.
         Kejadian banjir sering pula disertai dengan tanah longsor telah mengakibatkan kerusakan terhadap lingkungan kehidupan. Banjir telah mengakibatkan daerah permukiman dan pertanian terendam sehingga banyak tanaman-tanaman mati, jalan-jalan longsor, jembatan hancur, dan sebagainya. Adapun kerusakan lingkungan hidup di tepi pantai disebabkan oleh adanya abrasi, yaitu pengikisan pantai oleh air laut yang terjadi secara alami. Peristiwa gempa bumi merupakan kekuatan alam yang berasal dari dalam bumi dan dapat menyebabkan getaran di permukaan bumi. Gempa bumi sering terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia sehingga menimbulkan kerusakan pada lingkungan.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup yang Disebabkan oleh Kegiatan Manusia
         Proporsi kerusakan lingkungan yang disebabkan kegiatan manusia sebetulnya jauh lebih besar dibandingkan dengan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh alam. Bentuk keruskan lingkungan yang disebabkan oleh manusia di antaranya pencemaran sungai oleh limbah industri, penebangan hutan secara massal dan ilegal, dan sebagainya.
         Penebangan-penebangan hutan untuk keperluan industri, lahan pertanian, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya telah menimbulkan kerusakan lingkungan hidup yang luar biasa. Kerusakan lingkungan hidup yang terjadi menyebabkan timbulnya lahan kritis, ancaman terhadap kehidupan flora dan fauna, dan kekeringan.
Pencemaran lingkungan dapat terjadi terhadap air, tanah, dan udara. Pada umumnya, pencemaran air dan tanah terjadi karena pembuangan limbah-limbah industri dan biasanya terjadi di perkotaan. Adapun pencemaran terhadap udara terjadi karena hasil pembakaran bahan bakar.
         Kasus-kasus pencemaran perairan telah sering terjadi karena pembuangan limbah industri ke dalam tanah, sungai, danau, dan laut. Kebocoran-kebocoran pada kapal-kapal tanker dan pipa pipa minyak yang menyebabkan tumpahan minyak ke dalam perairan menyebabkan kehidupan di tempat itu terganggu, banyak ikan-ikan yang mati, tumbuh-tumbuhan yang terkena genangan minyak pun akan musnah pula. Masyarakat yang mempunyai mata pencarian menangkap ikan seperti nelayan terimbas pula dampak negatifnya, yaitu berkurangnya jumlah tangkapan ikan yang mereka peroleh.
         Masalah lain yang muncul adalah perladangan hutan secara liar oleh penduduk. Akibatnya keanekaan flora dan fauna hutan menurun drastik, serta manfaat hutan bagi manusia pun terganggu bahkan hilang sama sekali.
2.4. Usaha Pelesetarian Lingkungan Hidup.
 Kerusakan lingkungan hidup bila tidak segera diatasi, suatu saat akan menimbulkan malapetaka besar bagi manusia. Dewasa ini berbagai organisasi lingkungan hidup baik yang berskala internasional, nasional, dan daerah, tidak henti-hentinya menyuarakan penyelamatan lingkungan hidup untuk keselamatan manusia di masa kini maupun di masa akan datang. Di samping organisasi lingkungan hidup, pemerintah di masing-masing Negara pun telah banyak melakukan berbagai usaha untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, termasuk di antaranya Indonesia.
Beberapa usaha yang dilakukan untuk pelestarian lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut.
a. Bidang kehutanan
         Usaha yang dilakukan di bidang kehutanan adalah:
1) melakukan reboisasi (penanaman hutan kembali) pada kawasan-kawasan yang hutannya telah gundul;
2) penebangan pohon dan penanaman kembali agar dilakukan dengan seimbang sehingga hutan tetap lestari;
3) memperketat pengawasan terhadap penebangan-penebangan liar dan memberikan hukuman yang berat kepada pelanggar;
4) memperluas hutan lindung, taman nasional, dan sejenisnya sehingga fungsi hutan sebagai pengatur air, pencegah erosi, pengawetan tanah, tempat perlindungan flora dan fauna dapat tetap terpelihara dan lestari;
5) membuat undang-undang atau peraturan pemerintah tentang perlindungan dan pemeliharaan hutan serta menegakkannya secara konsisten
b. Bidang pertanian
         Usaha yang dilakukan di bidang pertanian adalah:
1) melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pola pertanian yang tidak menimbulkan kerusakan lingkungan;
2) mengubah sistem pertanian berladang (berpindah-pindah) menjadi pertanian menetap seperti sawah, perkebunan, tegalan, dan sebagainya;
3) pertanian yang dilakukan pada lahan tidak rata (curam), supaya dibuat teras-teras (sengkedan) sehingga bahaya erosi dapat diperkecil;
4) pemberantasan hama tanaman dengan cara memperbanyak predator (binatang pemakan) hama tanaman;
5) mengurangi pemakaian pestisida karena pestisida dapat mencemari air dan tanah;
6) menemukan jenis-jenis tanaman yang tahan hama;
7) mengoptimalkan peran serta Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
c. Bidang industri
         Usaha yang dilakukan di bidang industri adalah:
1) melakukan daur ulang (recycling) terhadap barang-barang bekas yang tidak terpakai, seperti kertas, plastik, aluminium, besi, dan sebagainya;
2) mengembangkan teknologi yang hemat bahan bakar, dan ramah lingkungan;
3) mendirikan kawasan industri yang jauh dari permukiman penduduk;
4) melakukan netralisasi limbah industri yang akan dibuang ke dalam tanah maupun perairan;
5) untuk mengurangi pencemaran udara yang disebabkan oleh asap industri yang berasal dari pembakaran yang menghasilkan CO (karbon monoksida) dan CO2(karbondioksida), diwajibkan melakukan penghijauan di lingkungan sekitarnya;
6) mengurangi pemakaian bahan bakar minyak bumi dengan sumber energi yang lebih ramah lingkungan, seperti energi listrik yang dihasilkan PLTA, energi panas bumi, sinar matahani, dan sebagainya;
7) membuat undang-undang atau peraturan pemerintah tentang pemetaan wilayah industri.
d. Bidang perairan
         Usaha yang dilakukan di bidang perairan adalah:
1) melarang keras pembuangan limbah rumah tangga, sampah-sampah, dan benda-benda lainnya ke sungai maupun laut;
2) melarang pengambilan karang di laut yang menjadi tempat berkembang biak ikanikan;
3) membuat undang-undang atau peraturan pemerintah tentang penangkapan ikan di sungai atau laut seperti larangan penggunaan bom ikan, pemakaian pukat harimau di laut yang dapat menjaring ikan sampai sekecil-kecilnya.
2.5. Hakekat Pembangunan Berkelanjutan Dan Ciri-cirinya
Pembangunan berkelanjutan erat kaitannya dengan pembangunan berwawasan lingkungan. Apakah yang dimaksud dengan pembangunan berwawasan lingkungan itu? Pembangunan berwawasan lingkungan pada hakikatnya merupakan pembangunan lestari. Pembangunan lestari yang didasarkan pada pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan masa datang. Dari segi lingkungan, pembangunan berwawasan lingkungan dapat diartikan sebagai gabungan antara pembangunan dan kemajuan dengan usaha untuk memelihara lingkungan agar sumber-sumber daya alam di sekitar kita, seperti sumber air, hutan, tanah, udara, energi, mineral, dan lain-lain yang telah digunakan tidak hilang dan musnah sehingga dapat digunakan kembali. Dalam proses pembangunan yang berwawasan lingkungan, penggunaan sumbersumber daya alam yang tersedia senantiasa mempertimbangkan dan memperhitungkan kemampuan sumber daya alam itu sendiri. Penggunaan sumber daya alam secara semena-- mena dan rakus oleh manusia, suatu ketika akan menimbulkan kesulitan besar bagi manusia,terutama generasi yang akan datang. Orang-orang tertentu yang hanya memikirkan keuntungan pribadi semata, dapat menimbulkan kerusakan lingkungan yang berdampak pada orang lain dan generasi di kemudian hari.Pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan merupakan proses pembangunan yang senantiasa memadukan proses pembangunan dengan potensi lingkungan. Pembangunan tidak akan dapat tercapai dan berkembang apabila kemampuan lingkungan terus mengalami kemerosotan. Demikian pula halnya lingkungan tidak akan dapat dilindungi dan dipelihara apabila pembangunan di suatu negara itu rendah kualitasnya sehingga tidak mempunyai cukup dana dan teknologi untuk menjaga, dan memelihara lingkungan. Antara pembangunan dengan pemeliharaan lingkungan merupakan dua hal yang harus berjalan seiring. Pembangunan yang tidak memerhatikan lingkungan dan tidak berorientasi kepada masa depan harus dihindari. Karena, manusia sebagai makhluk sosial dan berakal tidak hanya memikirkan kepentingan sendiri dan sesaat, tetapi juga harus memikirkan kepentingan orang lain dan generasi mendatang. Pembangunan berwawasan lingkungan memliki beberapa ciri-ciri, di antaranya sebagai berikut:
1) mengutamakan kualitas hidup dan berorientasi jangka panjang sehingga dapat dirasakan oleh semua generasi;
2) senantiasa memadukan antara pembangunan dan pemeliharaan lingkungan;
3) memanfaatkan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui secara bijaksana. Adapun sumber daya alam yang dapat diperbarui, terjamin ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitasnya;
4) memerhatikan kemampuan ekologi alam sekitar serta potensi yang terkandung dalam lingkungan
5) tidak mengorbankan unsur-unsur lingkungan untuk tujuan pembangunan, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.








BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
         Pembangunan berwawasan lingkungan dapat diartikan sebagai gabungan antara pembangunan dan kemajuan dengan usaha untuk memelihara lingkungan agar sumber-sumber daya alam di sekitar kita, seperti sumber air, hutan, tanah, udara, energi, mineral, dan lain-lain yang telah digunakan tidak hilang dan musnah sehingga dapat digunakan kembali.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar